Sabtu, 27 Mei 2017

Memetik Harapan

Engkau yang bertambah usiamu hari ini
Tetap ingat, ada sinar di dalam harapan dirimu
Tetapi perlu diingat pula, ada kesempatan yang kian berkurang
Usiamu kini bertambah, engkau tidak seperti semalam, kemarin, atau beberapa waktu lalu
Anggap yang lalu jadi sebuah pelajaran, dan cerita kala diam mu mengingat kebelakang
****
Engkau harus mengerti, ada banyak orang menanti kebaikanmu, meski engkau tak menyadari
Engkau harus tahu....
ada orang tua yang selalu berdoa dibalik sujudnya
Dan juga orang-orang yang  mencintaimu secara diam-diam
 yang selau menemani harimu dan menanti ceritamu
Meskimu itu hanya sekedar sapaan
****
Kini, nantik, esok, atau lusa engkau harus berubah,
Langkahmu tidak senada dengan yang lalu
Pijakmu harus semakin kuat
Kerena angin akan semakin kuat menerpa
Bahumu akan semakin kuat memikul
Dan keluhmu akan semakin terdengar nyaring
Jangan biarkan semangatmu luruh termakan keadaan
Buktikan engkau lah sang ratu
****
Kini engkau telah bertambah
Tidak ada alasan  untuk tidak menjadi kuat apalagi hebat
Buktikan engkau mampu menarik sinar senja
Yang di dekapan malam(ketakutan)
Untuk menyinari dinding2 kamarmu
Angar senyumu tetap terlihat
****
Sudah lupakan sesuatu yang menghantui pikiramu
Jadikan dia teman agar engkau berdamai dengan dirimu
Hingga kelak engkau akan tersenyum melihat dirimu sekarang dan yang lalu
****

Jalan Semu

Tak ku mengerti berapa banyak waktu yang harus ku habiskan
Untuk sekedar mengatakan aku melakukan
****
Ada kalanya melihat hanya sebatas sinar putih yang kian menghitam
Mungkin saat itu, hayalku sedang bekerja
****
Melihat sebuah jalan, ditengah harapan maha membosankan
Sungguh sangat tak bersahabat
Untuk mengatakan "aku menyukainya"
Melihat Jalan itu  yang menampilkan pandangan serupa,
Mungkin berpesan agar angan ku terus bekerja
Mengapa waktu itu, ku tak memilih gelap untuk sekedar mencari jalan terang
Kini sebuah asa dalam kesendrian yang mengharapkan belaian kasih sayang dari seseorang
****
Kasih itu begitu mahal untuk sekedar di harapakan
Meski ku sangat naif untuk sekedar berandai
Sinar bintang hanya di ciptakan untukku
Dan kusus menyinariku
****
Dulu kata andai hanya sebatas mitos yang tak kunjung terselesaikan
Kini kata andai itu sulit untuk sekedar disentuh
Merintih dan berdoa, dimanakah ku berada
Sekedar meminta berilah sebuah cinta
Agar ku bisa beradai dalam terang
Yang kelak ku akan berbahagia
Meski kata bahagia tak begitu menenangkan (****)
#catatan harian

Sabtu, 15 April 2017

Berdamai

(Danau Toba, Samosir, day 19/01/2017)
Selalu ada sisi bagian tersembunyi dari diri
yang menggenapkan sendi kehidupan
memilih arti kehidupan dengan penuh kejutan
kerena kehidupan penuh kejutan
maka jangan lah engkau terkejaut dengan kepalsuan
*********
terkadang ada kalanya seseorang harus pergi jauh dari dirinya,
mencari perjalanan dirinya,
mendapatkan apa yg sesuai dari dirinya,
untuk sekedar beralasan untuk berbahagiya
**********
seseorang yang mencari, pasti akan mendapatkan
setiap percarian, ada sisi kehidupan yang mengajarkan
arti tulus dalam rintihan harapan
melangkah kedepan bukan berarti terbebas dari persoalan
akan ada masa lalu yg menghadang untuk sekedar terdiam
mengingat semua kenangan
kesakitan itu akan muncul, mana kala sepi sebagai penolong
*********
berjalan mencari jati diri itu seperti berjalan di sesawahan
sesekali tenang, meski banyak keresahan
atau sekedar diam diantara keramaian,
tidak menjadi bagian, namun harus larut didalamnya
sesuci embun pagi membawa sebuah pesan perdamaian
berjarak untuk sekedar memanggil kata hati
bisikan hati jauh menyakitkan, bisa tentang pengabdian, atau sekedar menenangkan diri
*********
sepi ini membuat resan, dalam setiap diam yang melelahkan
terkadang resah itu menjadi teman dan juga pelipur lara
sudah lama singgah di sudut-sudut derita mata
resan itu melintas di batas pengertian
memaksa agar terus bergerak
***********
hingga saat ini, melawan diri, menjadi hal terberat
masih belum berdamai dengan diri
meski ku berusaha sekptis dalam memahami kehidupan
agar romantisme melekat dalam harmoni cinta
semoga kelak disetiap langkah dan di setiap perjalanan
semoga..........****** (catatan penulis jalanan)

Selasa, 11 April 2017


Bagi Yang Tidak Beruntung



telah nampak keriput telah akrap diwajah, sedikit bumbu kekesalan. bergaris membentuk takdir. bisakah dirubah ditangan pemimpin(cetusnya).
 pejuang asa, ditengah realita kehidupan jalanan. senyap, hening dan mengghilang. bukan apa-apa, bukan pula kendaraanya. tapi asap dapur yang tidak lagi mengebul. 
sudah pula dirasakan asam getir, pahit tilang, karena sang waktu memburu, hingga lupa, apa yg dilakukan, kemaren, seminggu yang lalu, 1 bulan, setahun, 10 tahun dst.
dunia dipenuhi orang-orang yang tidak beruntung.
anggap teknologi untuk orang yang beruntung. ada kalanya orang dilahirkan dalam ketidak beruntungan, dan itu dianggap sebagi beban dilingkunganya. ketidakberuntungan dimiliki bagi mereka yang dilarikan tidak kaya(miskin). dan biasanya mereka pergi kekota untuk mecari kehidupan yang tidak malu. perinsipnya lebih baik makan singkong diperantauan dibandingkan makan beras di kampung. ketidak adaan harta, yang cukup, membuat mereka bak seperti semut menyerang gula, menggerubun membentuk komunitas dan berjuang. salahkah? tidak. lalu mereka dibilang sang perambah, menempati sudut-sudut pinggiran kota, hanya untuk sekedar sembunyi dari sinar mentari. hingga legalitas menjadi persolan dikemudian hari. anggap besok digusur. pilihanya melawan sia-sia, membongkar sendiri tidak tega, hingga berbedar diri rumah saja di ganti dengan uang santunan Rp, 1500.000 atau lebih dikit,dikit, dikit aj.
ingin pulang, bercanda dengan alam, tapi marwah terus menebar gengsi, kelak engkau lupa arti kembali.
senyap-senyap malam terus menusuk batas-batas pemikiran
(anggap itu mimpi buruk).
sudah lupa betapa sakit saat mata melelah, dan pikiran terus bekerja
mungkin besok akan sama, atau lebih parah, sedikit harapan akan lebih itupun satu tingkat aja
kejam sudah dirasa, dengan etos kejara, bergerak ligat, agar tak tertekong. sakit memang, ya udah itu memang rodanya
sudah seharunya hak-haknya diamankan. bukan sekarang tapi nantik waktu musim demokrasi sedang terjadi
bisa jadi mereka jadi alat pemuas diri, untuk satu tahta sejati
lupa akan konsep diri (hidup untuk mati, dalam suasana tingkat religi tinggi),
sudah mereka sedang di ujung asa, mana kala hita jadi putih, yang kemudian jadi hitam pekat, lekat dan melekat(gkk papa salah kata)
sejatinya hitam itu abadi, kenapa mencoba jadi putih, toh nantinya jadi abu-abu!, (paham diri)
undur diri, berjuang harus berubah-berubah diawali dari kemauan, yang dikuatkan dengan tekat, serta dorangan doa. semoga kelak merka tersadar, pinggiran bukan berarti musuh (sampah kota).
nantinya merka akan jadi penyelamatmu(tukang becak), merayu jalan yang ngambek. (catatan kecil, penulis jalanan). Yofi
Kegagalan Paham Islam Sinkretis
Oleh: Yofiendi Indah Indainanto



Membaca dari media online ada seorang jendral mengatakan cara melawan sikap ideologi radikal adalah dengan melawanya dengan idologi pemikiran bukan melawan dengan kekerasan, ada tiga ideologi yang dapat melawan ideologi radikal, pertama Pancasila, Islam Sinkretis, dan demokrasi. Namun fokus perhatian tertuju pada Islam Sinkretis yang menyebut ada dua bentuk Islam sinkretis yang ia maksud di Indonesia. Pertama adalah Islam nusantara yang dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama, dan Islam berkemajuan ala Muhammadiyah. Benarkah yang dimaksudkan?, atau ini bentuk gagal paham yang terjadi?, atau ini hanya pernyataan politik?.  
Bagaimana menyatukan sesuatu yang dianggap itu berbeda?. Bekerja pada ranah abstrak yang memunculkan ketidakpastian. Biasanya ini menyerang orang dengan tinggkat keimana rendah. Membenarkan sebuah ajaran agama yang ideal menjadi perakteknya. Agama Islam iya, tapi toleransi iya. Bagaimana melihat persolan ini. ada sebuah contoh seorang muslim menggungkapkan semua ajaran agama didunia itu sama. Di Islam punya salam Asalamualaikum, di Agama Nasrani ada shaloom , di Agama Hindu Om Swastiastu, lalau benarkah semua itu, bahwa agama pada dasarnya sama?.
Bagaimana jadinya semua ajaran Agama disatukan dengan mengedepankan kesaman-kesamaan yang berada pada garis luarnya. Paham Sinkretisme menghendaki penyatuan ajaran-ajaran agama dengan berbagai bentuk kepercayaan. Kepercayaan itu bisa berupa aliran-aliran, keyakinan tertentu dan sesuatu yang dianggap benar oleh segolongan. Paham ini menghendaki keserasian dan kesembangan sebagai bentuk kesempurnaan ajaran. Mitos, kebudayaan, dan tradisi akan mempengaruhi ajaran sebuah agama tidak terkecuali dengan Islam. Ensiklopedia Britannica menyebutkan bahwa  Religious syncretism is the fusion of diverse religious beliefs and practices (paham sinkretisme adalah penyatuan beberapa ajaran agama yang berbeda).
Pendapat lain mengatakan, Sinkretisme seperti yang dijelaskan oleh John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, adalah fenomena bercampurnya praktik-praktik dan kepercayaan-kepercayaan dari sebuah agama dengan agama lainnya sehingga menciptakan tradisi yang baru dan berbeda. Derajat identifikasinya sangat beragam sehingga sulit membedakannya dengan praktik bid'ah yang diperdebatkan.
Ada contoh pendapat dua orang tokoh, yaitu Ibnu Sab`in dan Ibnu Hud at-Talmasani yang mengatakan bahwa orang yang paling mulia adalah yang mengajak semua umat beragama bersatu secara menyeluruh dalam satu wadah. Apabila sudah terjalin persatuan di antara umat beragama, maka seorang itu bebas mengamalkan ajaran Islam, Nasrani, maupun Yahudi dalam waktu yang bersamaan. (dikutip dari al-Raddu ala al-Manthiqiyyin Ibnu Taimiyah hlm.282 ).
Sikap sinkretisme sangat berbahaya dalam kehidupan beragama terutama dalam ajaran Islam. Sikap ini akan memunculkan pembenaran sepihak bagi para penganutnya. Semisal diagama Islam dilarang memakan  daging babi karena haram, pada seuatu ketika memakan babi akan jadi halal manakala dagin sapi, kambing dan yang halal lainya agak sulit dicari. Bagaminan anda melihatnya. sejatinya sikap ini menghadirkan kompromi pada hal-hal yang bertentangan dan berbeda menjadi sesuatu yang diangap kompromi. Parahnya jika ini terus berkembang ditengah masyarakat akan menimbulkan pengaruh pada degradasi moral dan etika beragama. Ajaran Islam akan tergerus pada konsep-kosep pembenaran sepihak, kedoknya selalu menyebut itu toleransi.
Anggap semua agama sama, sepakatkah?, jawablah. Tapi jika anda menjawab sepakat, anda termasuk kedalam golongan sinkretisme. Kenapa?, jawabanya adalah tidak ada agama yang sama dimuka bumi. Semua perbedaan yang ada di agama tidak bisa disatukan dalam wadah kebenaran sepihak. Kenapa di ciptakan agama banyak, pasti karena perbedaan didalamnya.  Agama yang berlainan di Indonesia  seperti, Hindu, Budha, Kristen, Katolik dan Islam akan bertentangan ajarannya, kemudian dicarilah dari masing-masing agama perbedaan yang mencolok yang berpotensi menimbulkan perpecahan dan ketidaktoleran, dari situlah perbedaan itu akan dilebur dan disatukan kembali menjadi sesuatu yang satu dan utuh, lalu menganggap ‘Semua Agama Benar”.
Paham Sinkretisme bentuknya sangat lembut seperti sutra yang tidak akan disadari dengan pikiran penentang. Bagaimana menghadapi musuh yang tidak terlihat?, musuh itu ada, dan selalu menyerang  menggunakan alat-alat propaganda. Bisa itu seperti, berbicara, bisa itu menulis atau bisa itu seperti sebuah kebiasaan. Ketika beberbicara tentang kemanusiaan tentu tidak akan berbicara tentang perbedaan agama didalamnya. Semua akan berbondong-bondong membantu. Lalu alasan itu bisa tidak digunakan untuk kepentingan agama?, jawablah. Pada dasarnya  konsep ini sangat fundamental untuk menggambarkan sebuah perbedaan yang disamakan. Diagama Islam akan sangat berbeda dengan diagaman lain, dengan perbedaan itu dijadikan kekuatan untuk menggembangakan sebuah ajaran baru, melalui metode-metode toleransi. Apakah toleransi sebagai akar sikap Sinkretisme?, tentu tidak, sangat berbeda konsep dasar ini. toleransi hanya bekerja pada ranah kemanusiaan, dan menghargai kepercayaan. Bukan berkaitan ranah akidah seseorang.
Di Mesir, pada tahun 1919 M terjadi upaya penyatuan Islam dan Nasrani dibawah pimpinan Sa`ad Zaghlul, hingga terjadi pula pembauran lambang persatuan, seperti yang dinyatakan oleh Muhammad Rasyid Ridho dalam Kitabnya al-Islam wal Hadharah al-Arabiyah hlm. 81. Pada kalangan modernis muslim yang tertipu dan ikut sibuk memarakkan gerakan sinkretisme ini, dapat disebutkan antara lain,  Dr. Abdul Aziz Kamil mengatakan, ‘Kami di Timur Tengah mengimami keesaan Allah, baik lewat satu agama maupun lewat agama lain. Saya katakan dengan tegas bahwa Islam, Nasrani, dan Yahudi adalah sama bahkan dalam pengertian trinitas Nasrani berakhir kepada keesaan Tuhan. Inilah yang dinamakan wilayah Tauhid (keesaan Tuhan). Hanya saja gambaran dan penafsiran secara filsafat yang berbeda’  (Al-Islam wal Ashr, karangan Abdul Aziz Kamil), Dr. Rifa`ah Thanthawi berpendapat bahwa tidak ada istilah Kafir dan Mukmin pada manusia. Yang ada hanyalah manusia modern dan prinitif (Ghazwun min ad-Dahkil hlm.. Dr. Muhammad Imarah),  Dr. Hasan Hanafi dengan terang-terangan menyatakan bahwa hakikat agama itu tidak ada, yang ada hanyalah peninggalan kaum tertentu yang lahir dari zaman tertentu sehingga memungkinkan untuk berkembang di masa-masa tertentu atau masa berikutnya (at-Taurats wat Tajdid hlm. 22 karangan Hasan Hanafi), Dr. Muhammad Imarah mempunyai pandangan bahwa gerakan ini adalah untuk menyatukan agama Ilahi (agama Samawi).Bagaimana melihat persoalan itu? engkau lah yang mengerti.
Indonesia sebagai yang mayoritas muslim terbesar didunia tidak terlepasan praktik Sinkretisme dalam kehidupan beragaam Islam. Kebudayaan yang melekat dengan banyak tradis di masyarakat sangat mempengaruhi seperti Kejawen yang merupakan kebudayaan Jawa asli  sinkretisme antara kepercayaan kuno dengan ajaran agama yang datang kemudian seperti Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Diantara campuran tersebut yang paling dominan adalah ajaran agama Islam. Ajaran Islam dijawa banya yang tercampur dengan budaya lokal serta tradisi-tradisi dimasyarkat yang hingga saat ini tidak bisa dihilangakan. Banyak gerakan Islam yang berusaha menghilangakan paham sinkretisme sebagai bentuk bidah. Nyatanya hingga saat ini peraktik itu masih berkembang.
Akan banyak orang gagal memahami makna dan konsep Islam Sinkretis, bentuk yang tidak terlihat, hingga sangat lembut tidak diketahui bentuknya, karena berkaitan dengan paham, akan banyak orang terjebak dengan konsep ini. lagi Islam akan mengalami perkembangan jaman, bukan hanya perubahan umat, melainkan juga ajaranya mana kala masih banyak umat Islam yang apatis menangkal doktrin sesat.

Rabu, 05 April 2017




Tuduhan Makar yang Menyesatkan
Oleh: Yofiendi Indah Indainanto
Tuduhan seperti apakah yang akan mengusik kehidupan bernegara, makar atau kudeta?, benarkah makar hanya diperuntukan untuk umat Islam?. Nilai dan konteks mengerucut pada kepentingan politik. Saat pengusaha politik telah mengalami ketakutan, yang akan terjadi adalah penyalahgunaan kekuasaan, ringan tangan dan kebal hukum. Anggap seperti itu, memikirkan keluh-kesah bisa jadi dituduh makar, karena bulum ada standarisasi seperti apa yang dikatakan makar oleh elit penguasaha. Wadahnya kan politik, sifat politik yang dinamis semua bisa membenarkan yang salah dan menyalahakan yang benar, hati-hati saja, sapa tahu anda bangian dari target incaran makar.
Tepat tanggal 31 maret atau disingkat 313, umat Islam kembali melakukan aksi bela Islam, dalam upaya membela agama yang mengalami penistaan dengan mengedepankan rasa kemanusiaan tinggi dalam kehidupan berdemokrasi. Jutaan umat Islam datang berbondong-bondong mengikuti jalanya aksi di pusat Ibukota. Ada sisi baik dalam aksi yang terjadi, bukan hanya persoalan agama, melainkan persoalan kepedulian umat terhadap jalanya proses demokrasi di negeri Ibu Pertiwi. Ada terbesit pertanyaan tentang aksi, apakah benar aksi  bela Islam itu hanya sebatas urusan Agam?, mana tahu ada sebagian orang menilai seperti itu.
Memulai dari kupas sejarah, tidak ada aksi sebulmnya didunia dalam membela agama seperti di Indonesia. kesan besar, hikmat, dan damai, hiyasan itu selau mengisi layar kaca dan pemberitaan di setiap media. Namun kembali kepertanyaan dasar benarkah itu hanya sebatas persoalan agama?. Secara politik negara, kasus seperti itu banyak terjadi di banyak negara dunia, seperti yang terjadi dinegara Arab beberapa tahun belakangan. Indonesia dengan berbagai bentuk karakter masarakatnya memiliki bebagai pandangan dalam berjuang, yang kesemua itu hanya mampu disatukan agama dan kecintaan terhadap bangsa.
Kehidupan negara demokrasi tidak terlepas dari kebebasan dalam menyampaikan pendapat. Menurut profesor  politik dari univeristas Yale Robert A Dahl. Idealnya sebuah sistem demokrasi harus memiliki, Persamaan hak pilih dalam menentukan keputusan kolektif yang bersifat mengikat, Adanya partisipasi yang efektif yang setiap warga memiliki hak dan yang sama dalam pengambilan keputusan yang kolektif, Pembeberan kebenaran, yaitu adanya kesamaan peluang bagi setiap warga negara dalam rangka memberikan penilaian terhadap jalannya proses politik serta pemerintahan secara logis, Kontrol terakhir terhadap agenda, yaitu adanya eksklusif bagi masyarakat untuk menentukan agenda mana yang harus maupn tidak harus diputuskan melalui proses pemerintahan, termasuk mendelegasikan kekuasaan tersebut kepada orang lain atau lembaga-lembaga yang dapat mewakili mereka, Pencakupan, yaitu terliputnya masyarakat yang tercakup semua orang dewasaterkait dengan hukum.
Aksi bela Islam dari 411, 212, hingga yang terakir aksi 313. Akan terlalu kerdil kalau hanya melihat aksi yang terjadi itu hanya persolan agama dan bela agama, melainkan ini persolan sebuah kekuasaan politik dan eksistensi umat dalam kehidupan beragama. Banyak yang melihat, ada persolaan lambat dalam menangkap dan mempenjarakan para pelaku penistaan, seolah-olah negara sebesar Indonesia itu miliki segelintiran orang yang berkuasa, masyarakat hanya menjadi penonton melihat penguasa bermain drama. Melihat persolan ini, banyaknya suara-suara lantang dalam menyuarakan tidak ditanggapi serius, dan cenderung menyepelekan berbuntut aksi terus terjadi. Secara singkat aksi bela agama iya, aksi menuntut hak dan kewajiban sebagai warga negara itu yang menjadi penting dalam pengembangan permasalahan.
Alhasi para elit politik melakukan berbagai upaya dalam meredam aksi yang terjadi, tuduhan-tudahan tidak masuk akal terjadi seperti makar. Benarkan terjadi aksi tunggangan dalam aski bela Islam atau Polisi menyebutnya makar?. Sejauh ini aktivis-aktivis Islam dituding melakukan makar dalam aksi 411 seperti Kivlan Zen, Adityawarman, Ratna Sarumpaet, Firza Husein, Eko, Alvin, Rachmawati Soekarnoputri, dan Ahmad Dhani, Sri Bintang Pamungkas, Jamran dan Rizal. Polisi pun menuduh ada makar permufakatan yang dikatogorikan perbuatan delik formil. Artinya tidak perlu terjadi perbuatan makar itu, tapi dengan adanya suatu rencana-rencana, kesepakatan-kesepakatan permufakatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dapat dipolisikan.  Seperti hanyalah saat berbicara di warung kopi  dengan mengkeritisi pemerintahan dengan menuduh pemerintah telah gagal dalam menyelenggarakan negara, dan meminta mundur, hal ini sudah termasuk dalam upaya makar dan bisa ditangkap lalu dipenjarakan. Korbanya seperti Kivlan Zen, Adityawarman, Ratna Sarumpaet, Firza Husein, Eko, Alvin, dan Rachmawati Soekarnoputri.
Lalu ada makar berkaitan dengan konten dan isi seperti yang dituduhkan kepada Sri Bintang Pamungkas, Jamran dan Rizal yang berkaitan dengan konten di media sosial yang meyebarkan panghasutan kepada masyarakat luas, dan  menghujar kebencian terhadap isu-isu sara. Mereka pun terancam dengan pasal 28 ayat 2 UU informasi dan transaksi elektronik. Didunia media, ada seseorang dengan lantang menghina agama Islam dan disebarkan, yang kontennya menyinggung masalah sara, beberapa banyak yang anda jumpai?, jika memang seperti itu kenapa banyak yang masih berkeliaran para pelakunya?. Bagaimana bila ada seorang keritikus mengatakan “pemerintah telah gagal dalam meningkatkan kesejateraan masarakatnya dan menuntut untuk mundur para pemimpin”, apakah ini bentuk makar dalam bentuk konten dan isi?, jawablah.
Penggulingan kekuasaan yang sah seperti apa yang dimaksudkan? Ataukah makar hanya berlaku hanya untuk umat Islam saja?. Mungkinkah makar sengaja diciptakan untuk kepentingan teror intelejensia dalam peralihan isu yang berusaha mendiskreditkan umat Islam?. Aksi 313 menjadi titik jawaban benarkah itu semua, skenario apa yang akan diciptakan dalam mengubah persepsi yang berkembang dimasyarkaat. Penangkapan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath serta Zainudin Arsyad, Irwansrah, Veddrik Nugraha alias Dikho, dan Mar'ad Fachri Said alias Andre menjelang aksi 313 didekat istanah, seolah menggambarkan adanya kesamaan pada saat jaman orde baru. Penangkapan dilakukan mendekati kesamaan dengan penculikan karena metode penangkapan yang dilakuan, meski pihak Polisi membantah itu dengan mengatakan itu bagian dari strategi penangkapan.
Sepakatkah tuduhan makar itu bentuk menyesatkan, dengan konteks subtantif dari sebuah pesan yang disampaikan. ada banyak sarat muatan politik didalamnya yang membuat keresahan didalam pemerintahan. Disebuah rumah, saat seorang anak menyampaikan pendapat tentang perilaku ayah yang tidak adil terhadap anaknya, lalu ayah tersebut justru memarahi dan menghukum. Apa yang akan tejadi, melawan, dia atau pasrah?, Nilai lah sendiri, bedakan mana nilai dan kepentingan.
Belajar dari kasus Daniel Maukar  yang melakukan aksi makar menggunakan pesawat tempur menyerang istana negara dan upaya pembunuhan persiden Sukarno dan diancam hukuman mati, akhirnya mendapat pengampunan dari Sukarno pada tahun 1964, hingga akhirnya dihukum 8 tahun penjara. Lalau bagaimana yang dilakukan dengan persiden saat ini?. jauh berbeda dengan kondisi saat ini, dimana ada upaya pengekangan yang dilakukan elit penguasa terhadap kebebasan menyampaikan pendapat. Indikasinya rakyat dibuat patuh dengan kehendak penguasa, yang tidak sepaham akan dihilangan, dengan cara moderen, bisa pembunuhan karakter atau karir, keduanya memiliki pengaruh besar dalam kehidupan.    
Bagaimana menentukan logika ditengah kebebasan berpendapat, benar bebas harus dibatasi, bukan sebebas-bebasnya. Namun konteks kebebasan seperti apa yang harus dibatasi?, apakah penguasa itu yang menentukan kebebasan dengan memikirkan kepentingannya. Sebagai bangsa berbudi, menuduh yang bukan-bukan telah melanggar nilai budaya sebagai masyarakat bebudi luhur, seseorang tidak akan mengatakan kotor kalau dia tidak dikotori. Di Agama Islam makar itu bukan bagian ajaran Islam, bahkan dilarang, umat Islam selalu menjunjung tinggi pemimpin dan menghormatinya. Tidak ada upaya menggulingkan pemimpin, namun hal itu bisa saja terjadi mana kala pemimpin itu tidak amanah (tergantung situasi). harian orbit 5/4/17


anggap ini  sebuah pertanyaan
bagaimana menjalani kehidupan ditenggah kebebasan?
sudah sepantasnya, bahasa ibu berubah jadi bahasa bapak
mengerti?, jika tidak gunakan bahasa semi intelek saja atau sastra
sebagai ungkapan keritikan, bisa jadi itu sebuah kegelisahan bersama, anggap seperti itu, engkau akan mengerti, hitam dan putih politik negeri. hati-hatilah 

Dimana Pertolongan Allah?
Oleh:Yofiendi Indah Indainanto
Perbedaan memberikan pemahaman akan sebuah ketidaksamaan dalam setiap objek yang terbentuk. Semisal, ada sebuah cahaya yang teramat terang, dengan wacana berkembang, bagaimana itu dikatakan amat terang?, lalu bagaiman itu dibilang terang?. Jawabannya tidak terlepas dari sebuah kata pebedaan. Anggap sebuah cahaya terang, akan lebih dikatakan terang, manakala ada cahaya redup sebelumnya. Dengan kata lain terang memiliki perbedaan dengan gelap. Gelap dalam hukum fisika tidak pernah ada , hanya saja istilah gelap digambarkan dengan kondisi tidak adanya sama sekali cahaya. Lalu, apakah perbedaaan itu sebuah harmonisasi?.
Lalu apakah sebuah kata kebaikan akan selalu dibedakan dengan kejahatan?, jika emang iya, berarti Allah telah menciptakan baik dan buruk, mungkinkah seperti itu?. tunggu sebentar, kalau ada terang pasti adanya cahaya disekelilingnya, namun jika ada gelap karena ketidakadanya cahaya disekelilingnya. Kejahatan atau sikap buruk apakah diciptakan?, anggap itu pertanyaan dasar. Kebaikan sebuah kondisi sikap sesorang yang dekat dengan sang Pencipta, dengan contoh sikap dan tindakan yang mencerminakan sesuai dengan ajaran Islam. Kebaikan pula yang mengenalkan diri seseorang, terhadap dirinya dan hubungan terhadap Allah, sebagi bentuk tujuan hidup hamba dan sang pencipta. Hadis Rosulullah “Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal Tuhannya. Barang siapa mengenal Tuhan-nya maka dia merasa dirinya bodoh. Barang siapa  mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri, maka dia akan tersesat semakin jauh”.
Bagaimana dengan kejahatan?, kejahatan sama hanya dengan gelap, tidak pernah ada sebelumnya. Kejahatan menggambarkan sebuah kondisi seorang hamba jauh dari sang pencipta  yaitu Allah. Apakah Allah menciptkan kejahatan?. Adakah manusia dimuka bumi diciptakan untuk jahat?, atau kusus melakukan kejahatan?. Bayi yang lahir kedunia  saja dengan keadaan suci, tidaklah pernah dilahirkan untuk berbuat jahat. Ada sebuah gelas berwarnah putih, lalu gelas tersebut dituang dengan air, apa yang akan terlihat? Air dengan warna putih pastinya. Namun jika air putih yang tertuang didalam gelas terteteskan warnah merah, akan nampaklah air putih berubah warna. Begitu pula bayi tersebut yang akan terteteskan dengan berbagai proses kehidupan. keadaan jauh dari Allah akan membuat orang lupa tentang kebaikan yang diberikan, tentang nikmat-nikmat yang terbengkalai di sebuah padang kemaksuran, biasanya itu disebut kawah kejahatan.
Separovic (Weda, 1996:76) mengemukakan, Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya kejahatan pertama faktor personal, termasuk di dalamnya faktor biologis (umur, jenis kelamin, keadaan mental dan lain-lain) dan psikologis (agresivitas, kecerobohan, dan keteransingan), dan faktor situasional, seperti situasi konflik, faktor tempat dan waktu. Dalam situasi seperti ini akan sulit seseorang keluar dalam nyaman kejahatan meski seseorang tersebut salau dihantui dengan rasa ketakutan dan penyesalan. Kondisi seperti itu, membutuhkan sebuah pertolongan dan kasih sayang orang terdekat dalam menarik seseorang dalam zona kejahatan.
Berjuang melawan diri jauh lebih berat dibandingkan melawan orang lain dan keadaan. Melawan diri berarti melawan ketakutan yang terbentuk sebelumnya, artinya disinilah panggilan hati nurani sendang terjadi. Ketekatan itu membutuhkan dorongan orang sekeliling terutama yang dicintai. Al-Hakim al-Tirmidzi dalam kitab Adab al-Nafs menyebut, "Kalau engkau tak berjuang, pertolongan takkan datang. Engkau akan kalah dan tertawan syahwat dan hawa nafsu. Hati yang tertawan tak ubahnya seperti raja yang tertawan oleh musuh. Malah, mereka semua terkepung dan mudah ditaklukkan oleh maksiat dan kebatilan.".
Lalu dimanakah pertolongan Allah saat manusia terjebak dalam zona kejahatan?.  Akan ada pertanyaan seperti itu, mana kala banyaknya hambanya yang terjerumus dalam zona kejahatan, ataukah Allah tidak peduli lagi dengan hambanya?. Pertolongan Allah selau ada dalam setiap diri hambanya, meski hati hambanya tertutup benteng kabut hitam sekalipun. Sejatinya manusia memiliki sikap dan tindakan yang melegalakan sikap baik tumbuh dalam dirinya. Bukanlah Allah yang akan memberi pertolongan itu, melaikan hambanya sendri yang akan menolong dirinya keluar dari zona kejahatan. Allah akan terus menyadarkan dengan ciptaan di dunia, dengan kemegaahan tiada tara.
Untuk mendapatkan perlolongan dari Allah,  membutuhkan sikap dan pengorbanan. Cara yang dilakukan seperti memperbanyak istighfar, meminta perlindungan dari sikap kejahatan yang menghancurkan. Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu Majah no. 3819, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 6421 dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kubra no. 10665), harus terus diutamakan dalam mengingat Allah.
Kemudian mendirikan solat sebagai tiang agama. Manusia akan kuat mana kalah, solatnya terjaga dengan baik. Seperti sebuah perjalan tanpa tujuan dan jalan akan membuat jalan yang dilalui selau kebingungan, meski orang disekeling selau mengingaktan dan memberi jalan. Tanpa ada kesadaran diri, tanpa ada kerelaaan, sebutan itu hanyalah komedi omong, datang dan pergi seperti angin ditengah terik panas matahari. Allah Berfirman “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikannya untuknya jalan keluar dan Allah akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa berserah diri kepada Allahs semata niscaya Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya. Dan Allah telah menetapkan ketentuan atas segala sesuatu.” (QS. At-Thalaq.65: 2-3) 
Tak etis mana kala saat meminta pertolongan, tidak dibarengi dengan kepedulian dalam menolong sesama. Rosululah bersabda “Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya." (HR Muslim dan at-Turmudzi). Saat menjulurkan tangan, tanggan itupula yang akan menariknya tangan orang. Hakekatnya setiap umat itu saling tolong-menolong dalam melawan kebatilan dalam dirinya maupun orang lain yang suatu saat akan menghancurkan dirinya dan umat. Seseorang tidak akan besar tanpa ada pertolongan dari orang lain, begitu juga orang lain itu. Satu bambu tidak akan kuat dalam membangun sebuah jembatan, meski bambu itu mampu membuatnya. Sebuah angan tidak akan mampu melawan keinginan tanpa adanya keyakinan. Keyakinan diri butuh dorongan dari orang lain, begitulah hakekat hidup.
Harmonisasi perbedaan akan membuat sesuatu itu berwarna, tapi yakinlah warna yang akan ditimbulkan memberikan manfaat bagi orang lain. Tanpa adanya warna dalam hidup, akan mengarahakan pada sikap kebosanan yang larinya pada sikap dan tindakan menjerumuskan. Tidak jarang banyak orang diluar sana sedang berada pada masa kebingungan, dengan tindakan-tindakan yang tidak disadarinya, anggap itu sebuah perjalanan panjang dalam hidup, sebagai pelengkapan perbedaan dalam setiap detik kehidupan, yang nantinya kebaikan terus menghampiri.
Sesungguhnya Allah itu amat dekat dengan hambannya. Allah s.w.t berfirman dalam  surah Al-Baqarah 2:186 “Dan sekiranya hamba-Ku bertanya tentang-Ku kepadamu (wahai Muhammad) maka (katakanlah) sesungguhnya Aku amat dekat.(Al-Baqarah 2:186). Maka nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan?. Harian Orbit 3/4/17


saya hanya menulis untuk kepuasan batin
semoga kelak ada tulisanku dibaca anak-anak dari pelosok negeri
saya percaya semangat mereka jauh berharga dibandingkan dengan kekayaan alam bangsa.
bagi engkau, para pewaris, lihatlah sekelilingmu
hudup bukan persolan nanti dan sekarang , tapi persolan pencari identitas diri 
kelak engkau akan tersenyum dalam kursi ayun, percayalah.

salam perintis. 

Rabu, 22 Maret 2017

Indonesia Darurat Pedofilia
Oleh :Yofiendi Indah Indainanto
Terungkapnya video dan konten foto korban pedofil melalui jaringan di media sosial Facebook belum lama ini, sangat menggegerkan masyarakat Indonesia, dan membuat orang tua resah. Pelaku kelainan mental dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah usia  atau pedofil, membrikan sebuah ancaman berati terhadap generasi muda. Pasalnya sasaran adalah  anak-anak yang sedang dalam proses berkembang. Pedofil seringkali diartikan sebagai kelainan seksual yang menjadikan anak-anak sebagai objek seksual, biasanya usia belasan tahun. Sebagai kelainan mental, Pedofi memiliki klasifikasi di dalamnya. Pelakunya seperti mata rantai yang sulit ditumpas, tidak jarang  pedofil terus berkembang.
Berdasarkan penelitian dalam jurnal kriminal, Trend and Issue in Crime & Criminal Justice, mereka yang menjadi korban kekerasan seksual, 33 persen hingga 75 persen akan menjadi pelaku di masa mendatang, sehingga ada kemungkinan besar para korban pedofil jika tidak diberikan pembinaan akan memberikan ancaman berarti dengan beban troma berkepanjangan, sehingga mencari jalan singgkat untuk melampiaskannya. Besar kemungkinan pedofil terjadi akbiat adanya kesempatan. Anak menjadi pelampiasan dalam menyalurkan hasrat, bagi para pelaku penyimpangan.  
Menurut Plt Kepala Humas Kementrian Komunikasi dan Informatikan (kemenkominfo) Noor Iza saat diwawancari surat kabar nasional menuturkan terbongkarnya akun group facebook Official Candy’s yang menyebar konten pedofil dinilai tidak berdiri sendiri dan ada keterkaitan dengan jaringan Internasional.  Dalam laporan, akun Official Candy’s telah beranggota lebih dari 7.000 penggguna yang diketahui telah mengunggah konten-konten pedofil. Para anggota yang tergabung sejak september 2014 sudah ratusan video, gambar dan kisah para pedofil yang tersebar menjadi kosumsi anggota group. Dari 7.000 yang terlibat dalam akun tersebut Polda Metro Jaya telah menangkap M Bahrul Ulum alias Wawan (27), Illu Inaya (24), SHDW (16), DF alias T-Day (17), dan admin akun Aldi Atwandi Jauhar (24), para tersangka dijerat dengan pasal-pasal KUHP , Undang-Undang Nomer 11/2008 tentang Informasi dan transaksi elektronik, serta Undang-Undang Nomor 44/2008 tentang pornografi. Dari penuturan Polda Metro Jaya masih banyak pelaku pedofil yang berkeliaran ditengah masyarakat.
Penggunaan media sosial untuk kejahatan seksual terhadap anak bukan kali ini tejadi, pada tahun 2016, Polisi juga mengungkap jaringan prostitusi sesama jenis yang korbannya anak-anak  dan remaja di kawasan Puncak,  Bogor. Sebanyak 99 remaja menjadi korban saat itu.  Fakta ini menjadi perhatian bersama bahwa ancaman pelaku Pedofil sedang mengintai. Ancaman ini jelas menjadi perhatian bersama, kala predator anak tumbuh dan berkembang menjadi bagian dari masyarakat yang suatu saat akan memunculkan ancaman. Hampir 90% dari anak-anak yang mengalami pelecehan seksual, dilecehkan oleh orang yang mereka kenal, dan dari 10% sisanya, beberapa anak merupakan korban dari perdagangan seks. Melihat dari banyaknya korban, saat ini Indonesia  sedang darurat kejahatan pedofil.  
Penggunan media sosial yang bersifat tertutup, memberikan pertannyaan besar bagaimana perilaku ini tumbuh dan berkembang?, dari banyak media sosial, kebanyakan kantornya tidak berdiri di Indoneisa, itu menjadi ancaman berarti yang  berdampak pada pengawasan yang kurang. Sifat group yang tertutup, membuat banyak kasus serupa sulit diungkap. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam memutus rantai pedofilia.
Kejahatan tehadap anak merupakan bentuk kejahatan luar biasa. Hukumanya seharunya berat agar memberikan efek jera terhadap para pelaku.  Hukuman kebiri yang pernah diwacanakan presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, harusnya memiliki tindak lanjut penerapannya, meski banyak pihak menilai itu sebuah pelanggaran HAM. Kalau dihubungkan antara sebap dan akibat, para korban pedofil jelaslah HAMnya telah di renggut. Para korban cenderung mengalami gangguan pada kesehatan, seperti rasa nyeri di alat kelamin dan lubang dubur, gangguan kejiwaan, prestasi menurun serta saat dewasa anak memiliki beban trauma yang besar. kemungkinan menjadi pelaku pedofi menjadi sangat besar. Ini sangat ironis, pasanya korbanya adalah anak-anak. Dari banyak kasus nampaknya mata rantai pelaku pedofil terus berkembang.
Pelaku pedofil tidaklah menyadari bahwa yang dilakukan itu menyimpang. Mereka hanya meyakini perbuatan itu merupakan bentuk “cinta”, terhadap anak-anak. Sekitar 17% dari pelaku kejahatan seks pada anak cenderung untuk kembali mengulangi perbuatan yang sama dalam jangka waktu dua tahun. Bayangkan ketika banyak pelaku pedofil masih berkeliaran di lingkungan masyarakat akan menimbulkan petaka dikemudian hari. Indonesia dalam hal ini, tanpa adanya hukuman yang tegas, akan menimbulkan persepsi bagi para pelaku sebagai surganya pedofil. Memerangi pedofi adalah langkah yang tepat dalam melawan penyebaran perilaku ini dengan berbagai cara, salah satunya hukuman yang berat dan edukasi bahaya pedofil. Pemerintah harus melakukan pendekatan kultural di tengah masyarakat untuk bisa lebih luas menjangkau dan meningkatkan kesadaran akan bahaya podfilia.
Tingkatkan komunikasi
Edukasi dini pemahaman bahaya pedofil harus segera dilakukan. Orang tua sebagai pelindung anak memiliki peranan penting dalam menggelola dan mengkontrol anak untuk tumbuh dan berkembang. Memberikan pengetahuan tentang trik yang sering dilakukan oleh para perilaku pedofil, dengan tidak mudah percaya terhadap iming-iming yang diberikan para pelaku pedofil, nyatanya dapat mencegah. Para pelaku pedofi cenderung memiliki perilaku sama dalam meyakinakan korbanya. Dengan memberikan imbalan, menjanjikan sesuatu atau menyamar menjadi guru olahraga, maupun petugas keamanan bayak dilakukan. komunikasi baik yang terjalin antara anak dan orang tua akan memberikan rasa aman terhadap anak. Meski kesibukan orang tua itu beragam bentuk, faktanya menjalin komunikasi membentuk hubungan baik, karena anak itu membutuhakan perhatian dari orang tua.
Indonesia saat ini sedang mengalami darurat Pedofilia, yang mengancam kehidupan anak-anak sebagai generasi penerus. Beban besar yang akan diterima anak-anak korban pedofil menjadi cambukan rasa penyelasan, bagaimana orang tua tidak menjadi pelindung anakanya?, pertanyaan ini pula yang akan menghantui. Orang tua harus mengajarkan cara berteman yang baik, mendorong menceritkan semua yang dilakukan.  Orang tua menjaga anak dan mendidik, guru memberikan pemahaman dan bahaya pedofilia sedangakan pemerintah kampanye antipedofilia. Jika semua kesatuan  ini berkerja dengan baik, pencegahan yang baik akan memutus rantai pedofilia tumbuh.
Sebagai bangsa yang  berbudi dan berkultur tinggi, membiarkan perilaku pedofil tumbuh sama halnya dengan menghancurkan moral, nilai dan etika yang diwariskan. Anak yang seharusnya mendapat perlindungan justru, mendapatkan ancaman masa depan. Ketika  anak hidup dalam penyesalaan dan trauma sikap gelisah akan selalu menghantui dalam setiap perjalanan hidup. Kejahatan pedofilia merupakan bentuk kejahatan luar biasa sehingga harus ada penanganan, perhaitan dan pemahaman luar biasa pula. Pelaku pedofilia bukan hanya sebatas hukuman, perlu pembinaan agar kasus serupa tidak terulang mana kala telah selesai dari masa hukuman.

Salam Perintis :Fakta membuktikan pelaku Pedofil setelah masuk penjara, kemungkinan 2 tahun kemudian mengulangi perbuatan  

Senin, 20 Maret 2017

Polemik revisi UU KPK  dan Ketakutaan Anggota Dewan



Oleh: Yofiendi Indah Indainanto
Nyanyian mantan bendaharawan Partai Demokrat Nazarudin yang terlibat kasus korupsi Pembangunan Wisma Atlit Hambalang Bogor. Pada saat persidangan Nazar terus mengungkit adanya indikasi tindak pidana korupsi dalam pengadaan mega Proyek E- KTP dengan dana sebesar Rp 5,9 triliyun di DPR RI yang kemudian ditindaklanjuti KPK. Dalam nyanyian yang didengarkan turut menyeret nama-nama besar seperti Anas Ubaningrum, Setia Novanto dan anggota DPR lainya, alhasil nama tersebut telah diperiksa KPK.   
Sidang perdana kasus mega proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik (E-KTP) senilai Rp 5,9 Triliyun tahun anggaran 2011-2013, dengan menghadirkan dua terdakwa, Sugiharto mantan Direktur Pengelola Informasi Admistrasi Kependudukan sekaligus sebagai pejabat pembuat komitmen dan Irman Mantan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri pekan lalau oleh pengadilan Tipikor Jakarta. Ketua KPK Agus Raharjo mengungkapkan terdapat nama-nama besar yang terlibat dalam kasus ini. Pembacaan dakwaan jaksa penuntut KPK turut menyeret beberapa nama anggota DPR, Pimpinan DPR Pejabat di Kementrian Dalam Negeri termasuk mantan mentri Dalam Negeri Gumawan Fauzi dan Yosanna Loaly yang sekarang menjabat mentri Hukum dan HAM.
Banyakanya orang penting di negeri ini yang duga korupsi turut menyita perhatian dan membuktikan bahawa korupsi telah menggurita masuk dalam sendi-sendi kehidupan. akrapnya para politisi dengan korupsi tidak bisa dipisahkan, mengindikasi bahwa dunia politik paraktis sarat akan kepentingan individual dan kelompok bukan semata untuk kepentingan masyarakat. Anggota DPR dan Pejabat pemerintah yang memiliki wewenang dalam peroses penyelenggaraan negara, sejatinya mementingkan kepentingan rakyat justru terjebak manisnya dana haram dalam proses kebijakan.
Wakil rakyat yang seharusnya mementingkan kepentingan rakyat, kini lebih mengutamakan asap dapur kepentingan individu dan kelompok. Urusan rakyat tergadaikan dengan dealektika dan retorika membodohi.  Bayangkan sebuah kepercayaan yang masuk dalam inti sistem, mengendalikan sistem, mengelola sistem dan membuat sistem sendiri menghalakan segala cara untuk menghidupi sistem sebelumnya dalam sebuah kesepakatan politik (partai).
Banyaknya anggota DPR yang teindikasi terlibat dalam kasus mega proyek E-KTP memunculkan wacana lama yang di ungkit kembali, yaitu revisi Undang-Undang (UU) Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi. Upaya pemberatasan korupsi oleh KPK nampakya mendapat batu terjal oleh anggota dewan. Ada inidikasi wacana revisi UU No 30 tahun 2002, bentuk melemahkan dan menghadang pengusutan mega proyek E-KTP. Wacana revisi UU KPK terus didengungkan dengan maraknya sosialisasi yang dilakukan di universitas seperti Univeristas Andalas, Univeristas Nasional. Kusus di Univeristas Sumatra Utara, sosialisasi mengalaim penolakan. Uniknya dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Badan Keahlian Hukum DPR RI tidak diketahui oleh anggota DPR RI komisi III DPRRI dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu kepada media. Tentu publik mengalami pertanyaan besar ada sarat muatan politik apa dalam sosialisasi ini.   
Ketakutan besar dalam ditubuh DPR tentang eksistensi KPK dalam memberantas korupsi terkusus di anggota DPR terus memuncak. Ada indikasi korelasi anggota DPR banyak yang tersandung dalam korupsi. Kekawatiran memuncak mana-kala revisi KPK benar terjadi, sehingga akan memunculkan masalah baru korupsi akan tidak terbendung. Peran KPK akan melemah, dampaknya KPK hanya sebuah lembangan negara yang menonton korupsi merajalela. Bukan cerita omong saat ini KPK tengah diuji taringnya dalam membokar kasus-kasus korupsi besar.
Pada tahun 2012 muncul naskah revisi UU KPK dari badan Legeslasi DPR. Dalam rancangan UU KPK disebutkan ada perubahan tentang kewenangan penuntutan tidak lagi ditanggung KPK, Penyadapan harus mendapatkan izin ketua pengadilan, kemudian KPK harus membentuk Dewan Pengawas. Setahun sebelumnya DPR menyampaikan 10 poin Revisi tentang fokus kerja KPK yang hanya mencakup pemberantasan korupsi, wewenang melakukan penyadapan, laporan penyelenggara Pemerintah, dan kewenangan penyitaan, penggeledahan, penertiban Sp3, serta perioritas kerja KPK hanya pencegahan korupsi.
Perilaku korupsi ditubuh anggota DPR tidak bisa disalahkan sepenuhnya oleh oknum anggota DPR. Masalah politik yang mahal yang menjerat anggota DPR membuat meraka terus bermanufer dalam menghidupi dapur partai. Di negara yang demokrasinya maju seperti Amerika, Politik dijadikan sebagai lahan untuk memperkenalkan diri dan ajang popularitas para penguasa, bukan untuk mencari kekayaan baik partai dan individu. Nampaknya kasus tersebut bebeda dengan di Indonesia, dinegara dengan politik praktis mendominasi di semua sektor, politik dijadikan alat untuk mencari kekayaan dengan berbagai cara. Kongkalikong menjadi budaya yang lajim dalam kepolitikan Indonesia.
Wajar saja dalam setiap pemilihan umum pastisipasi masyarakat sangat menurun. Harapan yang didapakan dari janji-janji kampanye hanya menimbulkan mimpi buruk di masyarakat. Tidak bisa dipungkiri, ada yang salah dalam jiwa anggota DPR dan pejabat publik. Roh amanah hanya sebatas lidah terucap dan hilang terbawa anggin. Mungkin sudah seharunya sistem rekrutmen partai diperketat angar melahirkan wakil yang baik, bukan semata melihat karakter tokoh yang mampu menarik suara.
Bagaimana jadinya perilaku anggota DPRD disetiap daerah, mungkin akan lebih mengkhawatirkan keberadaannya. Melihat kasus yang terjadi di Sumatra Utara, yang menjerat mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho yang berkaitan dengan dana bantuan sosial yang juga melibatkan anggota DPRD. Hal ini membuktikan bahwa korupsi di lembaga negara seperti sebuah polarisasi yang terus bergerak hingga masalahnya tidak kunjung selesai. Lagi mahar politik menimbulkan perilaku korup di tubuh pejabat negara. Lalu, pertanyaan muncul apakah sepenuhnya menyalahkan oknum?, Jika terus menyalahkan oknum merupakan sebuah kesalahan besar. Pasalnya oknum adalah korban dari sebuah sistem politik peraktis yang sangat mahal di Indonesia. kewajiban menyetor dana ketubuh partai menjadi akar yang tidak terselesaikan. Dari mana partai mendapatkan dana untuk menghidupi organisasi?, tentu dari sebuah mahar politik dari anggotanya. Mungkin saja saat ini para oknum anggota dan pejabat sedang terikat dalam sebuah kesepakatan politik. Demokrasi sejatinya sebuah senjata yang ampuh dalam membangun sebuah bangsa, jika para oknum yang terlibat didalanya mengerti tentang sebuah konsep kehidupan berdemokrasi.
KPK sebagai ujung tombak perlawana terhadap korupsi, seharunya diberikan kebebasan dalam memberantas korupsi, bukan dilemahkan. Pelemahan KPK akan menimbukan perilaku tidak terkontrol dalam masyarakat, dampak yang akan ditimbulakn akan seperti sebuah bom waktu kapan saja bisa meledak dan menghancurkannya. Mungkin saat ini pejabat negara telah gagal dan tergoda manisnya dana korupsi, namun bisa jadi bayangan ketakutan hukuman terus menghantui para pejabat.tulisan pertama kali terbit di harian Orbit edisi Jumat (21/3/17).

Salam perintis : bagaimana jadinya korupsi itu menjadi budaya?
Bagaimana dunia tanpa Islam?
Oleh: Yofiendi Indah Indainanto


Sebuah buku berjudul “A World Without Islam", banyak menyita perhatian masyarakat dunia tentang isu yang sangat sensitif, diangkat dalam menggabarkan konflik barat dan timur tengah. Buku yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia ”sebuah dunia tampa Islam”, menceritakan hubungan barat dan umat Islam tentang sentimen-sentimen yang menegaskan “kami-kalian” dalam kehidupan berkaitan dengan penguasaan dan politik. Dalam buku setebal 385 halaman, yang masuk kategori "bestseller" karena sudah dicetak 3 kali (Agustus 2010, Juli 2011 dan April 2012) oleh Back Bay Books/Little, Brown and Company, memiliki pesan tentang hubungan secara historis barat yang mencoba menguasai Timur Tengah dan umat Islam dengan berbagai cara, baik secara kekerasan maupun secara doktrin gelobal melalu isu terorisme.
Penulis buku ini, Graham E. Fuller adalah seorang mantan wakil ketua National Intelligence Council di Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat, juga mantan peneliti politik senior di RAND, dan sekarang menjadi profesor di Simon Fraser University. Sebelum menerbitkan buku ini di tahun 2010, Fuller telah mempublikasikan artikel dengan judul yang sama pada majalah Foreign Policy terbitan Desember 2007. Fuller sangat meminati perkembangan Islam dan Timur Tengah, terbukti ia juga menuliskan buku lain yang berjudul "The Future of Political Islam". Isu yang dibahas tentang islam dalam konteks agama maupun sebagai umat.
Berkembangnya isu Islam-Phobia dalam kehidupan masyarakat dunia tidak terkecuali dengan Indonesia, menasbihkan tentang pengaruh barat dalam memberikan doktrin gambaran Islam dengan kekerasan. Para penantang Islam, penghujat Islam, pembenci Islam, harus mengaca dan mempelajari historis bagaimana hubungan barat dan Islam. Ranah sensitif selalu memberikan sebuah perlawaan manakala zona tersebut tersentuh. Kekuasaan dan penguasaan yang beroreantasi pada kekuatan politik mengarahkan pada konflik yang sengaja dibuat dengan memanfaatkan batasan-batasan kepercayaan. Perseptif yang berkembang akan memudahkan usaha penguasaan itu terjadi. Dengan Islam-Phobia barat akan mudah menghancurkan umat Islam.  Fuller sang penulis buku mencoba membahas lebih dalam tentang Islam dalam konteks sebagai agama maupun umat.
Fuller memberikan sebuah pengandaian dalam sebuah pertanyaan “bagimana sebuah dunia tampa Islam?, apa yang akan terjadi, apabila tidak ada agama dan umat Islam dalam dunia ini?”, Sebuah dunia tanpa Islam, apakah akan lebih baik? Apakah sejarah dunia ini dengan segala peristiwa yang terkandung didalamnya akan berbeda ataukah tetap sama?”, pertanyaan yang sarat muatan politik dan kontroversional  bagi umat Islam. Sebagai umat Islam pertanyaan seperti itu, sangat menyinggung perasaan dan bisa menimbulkan konflik agama yang besar. Kaum-kamum radikal yang tidak mengerti arah dan tujuan akan menimbulkan sebuah perselisihan yang mengarah pada tindakan kekerasaan. Sejenak merenung, sebagai uamt Islam yang taat, pastilah ada jawaban terbayang dalam pemikiran, perilah lontaran pertannyaan Fuller.
Sebagai umat Islam, pertannyaan itu, terdengar nyaring untuk di jawab. Bagiamana mungkin pertannyaan itu tumbuh?. Berdasarkan fakta sejarah konflik barat dan umat Islam terus terjadi dari jaman dahulu hingga sekarang. Sejarah banyak mencatat bagaimana konflik masalah ras, etnis dan kepentingan ekonomi selau dikaitkan dengan masalah agama. Fuller mengungkapkaan, Konflik antara Israel dan Palestina bukanlah konflik antar agama melainkan konflik yang berkaitan dengan nasionalisme, etnis dan teritori/wilayah. Kekuatan sepritual agama dijadikan alat untuk menghancurkan, bukan murni masalah kepercayaan. Pertanyaan “Bagaimanakah bila Islam tak pernah ada?". Tentu jawabannya adalah tidak akan ada benturan peradaban, tidak akan ada perang suci, dan lebih jauh lagi tidak akan ada terorisme. Pasca kejadian 9 September (9/11), banyak persepsi negatif yang bermunculan di dunia, yang cenderung mendiskreditkan Islam. Wajar saja saat ini barat terus mencoba memecah-belah dengan memasukan ideologi mereka kepada umat Islam dengan berbagai cara salah satunya isu terorisme.  Upaya mendemokrasikan sistem pemerintah di negara-negara Islam dengan berbagai isu seperti pelanggaran hak asasi manusia membuat orang barat akan mudah masuk kenegara dengan alasan kemanusiaan dan mendoktirin, sehingga upaya untuk menguasai sumberdaya alam akan mudah.
Sejatinya Islam dan Barat masing-masing memiliki ketakutan dengan idologi keduanya. Islam sangat kahawatir dengan ideologi barat yang menggerus nilai-nilai kepercayaan umat, begutu juga barat. Ketakutan barat jelas beralasan, bayangkan ketika umat Islam dengan teguh membela agama akan memberikan sebuah suntikan semangat yang tidak bisa dibayangkan bagaimana dasyatnya kekuatan itu, salah satunya konsep Jihad. Barat mengidentivikasi Jihad itu sebagai bibit-bibit sikap radikal yang mengarah pada terorisem. Perihal isu teroriseme internasional Fuller mengutarakan, radikalisme dan ekstrimisme adalah hasil ciptaan dari Barat, yaitu Amerika dan Eropa sendiri. wajar saja sering melihat kasus pengeboman serta tindakan separatis seperti kelompok teroris ISIS, Taliban yang mengatasnamakan Islam. Tindakalah itu bukanlah Islam, usaha untuk berkuasa atau politik bukanlah Islam dengan kata lain Islam bukan politik, politik bukan Islam.
Jauh hari sebelum Islam lahir di Timur Tengah, ternyata persaingan antar etnis telah terjadi disana, yaitu antara kelompok etnis Arab, Persia, Turki, Kurdi, Yahudi dan Pashtun. Lalau pertanyaan muncul, “Bagaimana bila Islam tidak ada dan Kristen menjadi agama terkuat, apakah hubungan antara Timur Tengah dan Barat akan menjadi lebih baik?. Islam selalu identik dengan timur tengah, fakta historis Islam lahir di tanah Arab, berkembang pesat kepenjuru dunia. jawaban dari pertannyan jelaslah tidak, bangsa Barat datang negara Islam bukalah persolan agama, melainkan persolan kepentingan ekonomi dan geo-politik, hal ini seperti orang Belanda datang ke Indonesia mencari rempah-rempah yang kapan saja bisa menimbulkan konflik dengan masyarakat lokal. Isu Agama lagi-lagi hanya sebuah isu yang menutupi keserakahan dan keirian Barat terhadap umat Islam.
Bagaiman dengan umat Islam di Indonesia. sentimen-sentimen agama yang terjadi beberapa waktu lalu dari banyak rentetan peristiwa dari aksi bela Islam, bela ulama menandakan agama menjadi sesuatu yang sensistif. Beberapa waktu yang lalu masyarakat dihebohkan dengan aksi teror di Bandung. Pertannyaan muncul bagaimana mungkin itu terjadi?, apa sasarannya?. Kecurigaan muncul manakala ada upaya merubah image Islam Indonesia yang damai dengan  kerasan terorisem. Manejemen isu menjadi sesuatu yang mungkin terjadi, jika memang terorisem itu benar ada, tidak akan terlihat aksi damai yang berulang kali terjadi. Pastilah media-media akan dibanjiri berita korban teroris kala itu. ini membuktikan terorisme hanyalah alat kekuasaan segelintir orang dalam merubah image umat Islam.
Fuller sebagai penulis buku “A World Without Islam”, konflik yang saat ini terjadi bukalah konflik agama. Dunia tanpa Islam akan tetap sama, dengan apa yang terjadi saat ini. Umat Islam terutama di Indonesia janganlah mudah terprovokasi dengan isu yang mengatasnakan agama. Orang barat akan senang dan gembira melihat umat Islam terpecah dengan banyak masalah salah satunya terorisme. Strategi barat tentang menghancurkan Islam telah tumbuh dan berkembang sebagai upaya menguasai dunia. isu agama hanyalah sebuah propaganda untuk sebuah kepentingan politik. tulisan ini pertama kali terbit di harian Obrbit edisi (21/3).
salam perintis, bukankah menulis itu sebuah perubahan?..... lakukanlah!!!

Sabtu, 18 Maret 2017




Ancaman Ketimpangan sosial
Oleh: Yofiendi Indah Indainanto
Petumbuhan sejatinya memiliki dampang perubahhan mendasar dalam masyarakat sebagai aktor penggerak kemajuan. Apa jadinya pertumbuhan,  pembangunan infrastruktur, sosial dan ekomomi tidak berpihak pada masyarakat sekitarnya, bisa jadi itu mengguntungkan segelintir kelompok?. Banyak pembangunan tidak memperhatikan lingkungan, masyarakat sekitar pembangunan hanya menjadi boneka usang pelengkap hiyasan. Fenomena ini menimbulkan ketimpangan antara masyarakat kelas bawah, menengah dan atas yang akan menyebapkan konflik sosial, buah dari sikap kecemburuan dan diskriminasi.
Setiap kemampuan seseorang memiliki perbedaan mendasar hal ini bisa ditentukan dari banyak faktor bisa pendidikan dan keahlian. Kesenjangan pendapatan masyarakat baik yang berlokasi di pusat kota (urban), atau pinggiran kota (sub urban) menimbulkan permasalahan tentang pendapatan dan pemerataan pembanggunan. Setiap wilayah tidak bisa disamakan secara pendapatan dan perlakuan, karena masing-masing memiliki tolak ukur. Minimnya lapangan pekerjaan dan kemampuan yang dimiliki seseorang menimbulkan permasalahan serius seperti, pengangguran terbuka dan Kemiskinan akan mewarnai kehidupan masyarakat tak terkecuali Medan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merilis data jumlah penduduk miskin. Angka jumlah kemiskinan di Sumut periode Maret-September 2016 mencapai 1.452.550 atau 10,27 persen. Jumlah tersebut turun 0,08 persen dibanding periode periode yang sama 2015 yang berjumlah 1.455.950 orang atau 10,35 persen. Artinya jumlah orang miskin di provinsi ini berkurang sebanyak 3.400 orang (0.08 persen) dari total keseluruhan penduduk Sumut yang mencapai kurang lebih mencapai 14 juta jiwa (data BPS 2015). Kesuk­sesan pemerintah provinsi (Pemprov) dalam mengurangi angka kemiskinan ini tidak terlepas dari membaik­nya perekonomian regional. Namun banyak kemampuan daya serap pasar tehadap pekerjaan di nilai masih lemah.
Lonjakan permintaan tenangaa kerja terdidik, dengan terbatasnya lapangan pekerjaan akibat daya serap pasar dalam menerima pekerjaan tidak sebanding dengan kemapuan memberikan upah yang sesuai, memberikan peningkatan pengangguran terbuka di kota besar seperti Medan. Pertumbuhan sektor  rill di kota Medan yang tidak berkembang secara signifikan menimbulkan gejolak ekonomi di masyarakat.  Data BPS menunjukkan angka pengangguran terbuka di Kota Medan saat ini berkisar 13% dan di atas rata-rata kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara. Hal ini bisa saja terus bertambah dengan adanya perdagangan terbukan yang terus menyasar sektor strategis di Medan.
Masalah kemiskinan menjadi masalah yang akan timbul setelah pengangguran terjadi. Tingkat daya saing yang rendah di sektor terampil membuat kemiskinan akrab dengan Medan. Meski anggkat kemiskinan setiap tahunya mengalami penurunan, hal itu tidak sebanding dengan pertumbuhan ekomomi di Kota Medan dengan banyak sektor. Saat ini, terdapat  terdapat 6,63 % penduduk miskin di Kota Medan yang perlu penanganan khusus melalui program pembangunan yang berpihak kepada masyarakat miskin. Apabila dikaitkan dengan target RPJM 2006 dan 2010 seharusnya angka pengangguran di Kota Medan sudah berada di bawah 10 % dan angka kemiskinan di bawah 5 %.  Mungkin pembanguan yang terjadi di Medan hanya mengarah pada kepentingan ekonomi yang mengguntungkan kepentingan kapitalis penguasa dan pembangunan tidak akrab dengan pemberatasan kemiskinan.
Berdasarkan versi Badan Pusat Statistik (BPS), standari­sasi atau kategori seseorang dikatakan miskin adalah mereka yang penda­patan perkapitanya kurang dari Rp 413.835 per bulan (untuk wilayah perkotaan) dan perdesaan sebesar Rp 388.707 per kapita per bulan. Artinya, mereka yang penghasilannya tidak sampai Rp13.000/per hari adalah masuk kategori pendu­duk miskin. Realitanya, angka kemiski­nan terse­but diperkirakan jauh lebih besar dari data BPS. Dengan kondisi seperti itu, kemiskinan menjadi sebuah ancaman kemanusian yang suatu saat seperti bom waktu yang mengganggu kesetabilan keamanan.
Data tersebut belum termasuk gelandangan dan pengemis. Berdasarkan data Dinas Sosial Sumut tahun 2009, di provinsi ini, setidaknya tercatat jumlah pengemis dan gelandangan mencapai 7.813 jiwa. Untuk gelandangan, terdiri dari 4.373 dan pengemis 3.440 orang. Mengingat keadaan serba sulit seperti sekarang ini, diperkirakan jumlah tersebut telah meningkat telah ber­kali-kali lipat di tahun 2017. Meski angka tesebut tidak menggambarkan pasti jumah gelandangan dan pengemis di Kota Medan, namun setidaknya dengan maraknya gelandangan dan pengemis di Kota Medan, menimbulkan keresahan dan ketidaknyamana masyarakat. Kebanyakan  dari pengakuan para gelandang dan pengemis yang ditangkap Dinas Sosial Medan, mereka iyalah orang mampu yang datang dari luar kota. Saat dikampung menunggu panen, jelas tidak ada pengghasilan lebih, mereka pergi ke Medan untuk mengemis dan mendapatkan uang tambahan.  
Timbulnya masalah lain di Kota Medan muncul dari masalah pedagan kaki lima. Dari tahun-ketahun masalah ini selau muncul, jumlah pedanganya pun semakin meningkat meski angka pastinnya tidak diketahui. Banyaknya pedagang kaki lima di Kota Medan menimbulkan permasalahan lama yang tidak kunjung selesai. Kesan kumuh dan tidak teratur menjadi pemandangan sehari-hari di sudut-sudut kota Medan. Banyaknya penertipan yang dilakukan Pemerintah Kota, tidak menimbulkan efek jera meski barang daganganya sering disita oleh petugas. Permasalahan itu, seperti  sebuah pipa yang bocor  mau menembelnya dengan posisi air sedang hidup, suit dan rumit, tapi kalau dimatikan akar masalahnya pasti penembelan berjalan dengan baik.
Pemasalahan  pedangan kaki lima memiliki banyak faktor penyebap, diantaranya, lambatnya peremajaan pasar-pasar tradisional sebagai pusat ekomomi masyarakat. Terlambatnya pembangunan pasar induk sebagai pusat distribusi. kemudian, akibat adanya pusat aktifitas bisnis, perkantoran, rumah sakit. Permasalaha itu belum lagi, ketika daya beli masyarakat menurun, banyak para pedangan tidak mampu membayar uang sewa kios sehingga memilih jalan singkat berjualan di trotoar jalan. Dampaknya pedangang kaki lima yang awalnya seperti jamur di musim hujan, berubah menjadi benalu yang merugikan orang.
Permasalahan ketimpangan diatas akan mengrucut pada satu tindakan yang membahayakan masyarakat yaitu tumbuhnya angka kriminalitas. Permasalahan ini selalu muncul di kota-kota besar. Medan sebagai salah satu pusat ekonomi yang menggerakan ekonomi kota disekelilingnya rentan akan tindakan kriminalitas. Keriminalitas buah dari rasa frustasi dari masyarakat dengan sulitnya mencari pendapatan ditengah biaya hidup yang kian mahal.

Pembiaran yang dilakukan akan menimbulkan beban dimasyarakat. Ini berarti pemerintah harus mengatur strategi dalam memberantas ketimpangan. Menjadikan masyarakat mandiri dari segi kewirausahaan dengan berbagai kemudan, nampaknya patut digalangkan dengan konsisten yang terus mengikat. Pemberian simpan pijam modal usaha dan UKM patut di Intensipkan dengan target sasaran yang jelas tidak hanya mementingkan pemberantasan kemiskinan, melainkan melihat aspek kemandirian. 

Senin, 13 Maret 2017


 Trump, dan politik di Asia pasifik
Oleh : Yofiendi indah Indainanto

Pasca pelanitkan persiden Amerika terpilih  Donald Troump sabtu malam waktu Indonesia barat, diwarnai unjuk rasa diberbagai negara menolak pelantikan tersebut. Dilansir dari antaranews.com “Di Eropa, aksi unjuk rasa juga berlangsung di Berlin, Paris, Roma, Wina, Jenewa dan Amsterdam”. Bukan hanya di eropa, aksi protes juga terjadi di Australia dan Selandia baru. Rentetan penolakan yang terjadi diberbagai negara dipicu dengan pernyataan Trump saat kampanye yang kontroversi.
Tak hanya sampai di situ kemunculan negara ekonomi baru dan menjadi kekuatan seperti Cina  yang terjadi di Asia Pasifik memunculkan keputusan yang tidak diduga-duga oleh kebanyakan orang salah satunya seperti yang dilansir Antaranews.com ”Pemerintahan baru Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump menyatakan strategi perdagangannya demi melindungi angkatan kerja Amerika akan dimulai dengan menarik diri dari pakta perdagangan Kemitraan Asia Pasifik (TPP) yang beranggotakan 12 negara”. Pihaknya menilai kesepakatan dagang hanya menguntungakn elit-elit orang dalam dan elit Washington belaka dan bukan para pekrja. Akibatnya banyak pabrik tutup dan defisit terjadi. Trump menilai dengan ketegasan dan keadian bisa memunculakan kemajuan ekonomi dan menguntungan pekerja Amerika. Salah satu sasaranya perombakan ulang kesepakatan  adalah di Asia Pasifik
Politik internasional kusunya di Asia Pasifik dari kasus teretorial sampai kekasus kepentingan kekuasaan negara penguasa(adi daya). Banyak kalangan menilai kasus di laut cina selatan, merupakan ajang unjuk gigi kekuatan militer cina di Asia sebagai jawara baru yang menjadi tirai pelindung Asia. Pertarungan kekuasaan di Asia pasifik akan menimbulkan abat baru dalam kancah kekuasaan internasional. Pertarungan bukan hanya terjadi antara kekuatan Amerika dengan cina, tetapi dengan negara yang muncul sebagai kekuatan baru dunia seperti Indonesia, Thailand, Malasiya, Vetnam, Filipina yang mengambil peranan peting setabilitas kawasan Asean sebagai kawasan perimer jalur lintas perdagangan dunia.
Dalam sejarah tercatat, dari perang kekuasaan di asia  pasifik memunculkan negara-negara baru dimana pada saat itu Jepang sebagai aktor utama .Pada era dekade 1937-1945 perang yang sengit terjadi di asia pasifik atau orang Jepang menyembut perang Asia Timur Raya(greater east asia war). Perang yang terjadi melibatkan  pihak sentral (Jepang, Jerman Nazi, Italia dan Thailand) dengan pihak sekutu ( Tiongkok, Amerika, Britania Raya, Filipina, Australia, Belanda, Selandia Baru). Petempuran ini juga menjadi saksi tentang munculnya negara baru dengan kekalahan pihak Sentral sehingga harus rela melepas kekuasaanya. Di perang ini pula terjadi saksi bisu karya fisikawan Julius Robert Oppenheim  tentang senjata mematikan bom nuklir yg jatuh di Hirosima dan Nagasaki.
Sejarah tinggalah sejarah hanya pelipur dang pengingat belaka. Dekade sekarang setelah setengah abad lebih berlau banyak yang telah berubah. Dalam pergerakan politik internasional pihak pemenang  perang salah satunya Amerika serikat terus menancapkan kedikdayaan di sepanjang asia pasifik.
Namun dalam perkembangan sekarang kekuasaan Amerika di Asia pasifik mengalami penurunan kekuasaan setelah munculnya Cina yang mengalami pertumbuhan ekonomi teratai yang tidak disangka-sangka.  Kedikdayaan Amerika di asia pasifik bukanlah momok bagi pemimpin di Asia, walaupun powernya masih dirasa, bisa dibilang Amerika sekarang telah kehilangan taring. Menghadapi persaingan dengan Cina, Amerika seolah mengalami kesulitan untuk menunjukan kapasitasnya di Asia. Sebagai negara berpenduduk terbesar didunia dan sebagai salah satu negara terluas didunia wajar saja capaian Cina di Asia mencengangkan. Cina terus menegaskan diri sebagai kekuatan yang menguasai asia.
Menurunya kekuatan Amerika di Asia Pasifik ditandai dengan salah satu sekutu Amerika yaitu Filipina yang merujuk pada keputusan persiden Filipina Rodrigo Duterte dengan memutus hubungan militer dengan Amerika dan beralih ke cina. Filipina jelas merupakan sekutu yang telah lama bersama dengan Amerika, hubungan harmonis mereka solah ditandai dibangunnya pangkalan militer di Filipina sebagai kerjasama militer kedua negara. Tak hanya sampai disitu ketegangan Filipina terhadap Amerika kembali muncul saat persiden Filipina membuat kebijakan tentang pembunuhan masal bagi warga yang terlibat dalam narkoba dan mengkonsumsi narkoba di luar hukum. Respon langsung ditanggapi Pemerintah Amerika saat masih dipimpin Obama dengan mengatakan tindakan itu melanggar  HAM. tak mau didikte Amerika Persiden Rodigo pun balik menuding Amerika yang banyak membuat pelanggaran HAM di timur tengah.
Menurut rodigo  sektor militer dan ekonomi As telah kalah dari Cina. Bukan hanya Filipina, Malaysia untuk pertama kali membeli kapal tempur ke cina. Malaysia yang merupakan jelas-jelas anggota pesemakmuran Inggris dengan langkah berani membeli kapal ke Cina. Begitu juga dengan Tahiland yang merapat ke Cina soal seketa laut cina selatan. Investasi cina di asia pasifik juga tak kalah mentereng salah satunya di Indonesia.
Menurunya kedikdayan Amerika bukan saja terjadi di asia pasifik semata, di Asia Timur tengah juga mengalami hal ya sama setelah Rusia mengambil peran sentral. Amerika tidak dilibatkan dalam negosiasi damai di Suriya yang digagas oleh Rusia, hal ini ditandai dengan pengusiar diplomat As saat Iran, Turki, dan Rusia menolak campur tangan As dalam penyelesaian konflik Suriya, ini merupakan pukulan telak As yang selama ini selalu berperan aktif membuat kesepakatan . Merujuk kasus di Yaman dan Afganistan yang tidak jelas sampek sekarang prosesnya Penurunan kekuasaan amerika di internasional tak semata-mata terjadi dengan begitu saja. Banyak faktor salah satunya faktor internal.

Terpilihnya Donald Trump sebagai persiden Amerika yang dikenal rasis,seksis dan anti Islam membuat kredibelitas As dalam mengupayakan negara demokrasi menjadi tanda tanya(?), setelah negara As sendiri tidak demokrasi menghina sesama terlepas dari ada atau tidak ada campur tangan Rusia dalam mempengaruhi hasil pemilu.  Buah dari kegaduhan itu memunculkan tudingan Obama kepada Putin tentang campur tangan Rusia dengan serangan cibyer atau peretasan jaringan internet dalam Pemilu yang membantu kemenangan Trump. Tudingan itu berdampak pada pengusiran 35 diplomat Rusia oleh Obama. Bayak pihak menilai Putin akan kembali mengusir diplomat As di Rusia perihal tudingan ini. Namun Putin justru tidak mengusir diplomat As bisa jadi ini terjadi karena terpilihnya Trump sebagai persiden baru As yg dikenal memiliki hubungan harmonis dengan Putin. Bisa jadi saat ini As sedang mengalami krisis dalam dunia internasional bukan hanya di Asia tetapi juga di Eropa salah satunya Britania Raya yang keluar dair Uni Eropa setelah pidato Obama yang meminta Britania Raya agar tetap di uni eropa tidak ditanggapi.
Setelah pelantikan Trump, sorotan utama jelas mengarah pada eksistensi Amerika didunia internasional terutama tentang politik kekuasaan di Asia Pasifik, peta kekuasan duni mengarah pada tiga kekuasaan antara Ameriak, Rusia, dan Cina yang mulai mencari lahan kekuasaan di negara belahan dunia ketiga sebagai kaki tangan kekuasaan pendukung. Sosok Trump terlepas dari kontroversi dirinya. Asa baru dalam kekuasaan Amerika sekarang tengah diperjuangan terutama dengan competitornya Cina dengan mengatakan”satu cina”. Hal ini diperkuat dengan Trump menerima panggilan telepon dari pemimpin Taiwan, Tsai Ing-wen. Pembicaraan Trump dan Tsai sontak memicu kemarahan media pemerintah Cina dan membuat Beijing menyampaikan protes resmi.    

Menerpa dari fenomena itu jelas Amerika sedang mengalami masa sulit di internasional Di asia pasifik cina menunjukan eksistensi dengan perlahan tapi pasti As di usir secara halus. Di timur tengah Rusia mengambil peran sentral. Indonesia sebagai kekuatan yang disegani menjadi incaran negara adikuasa demi menyusun sebuah kekuatan baru cina telah mendekat. Peralihan isu dengan melakukan latihan militer di laut natuna beberapa waktu lalu dengan maksud memberi tahu cina tentang kekuatan Indonesia. Namun jika dikaca lagi bahwa justru sasaranya adalah As agar kekuasaan As di asia pasifik segera hengkang. Dengan harmonisnya hubungan Indonesia dan cina hal ini ditandai dengan pengiriman TKA cina ke Indonesi bisa jadi cinta dan Indonesia sengan mengatur rencana besar tentang kekuatan di Asia Pasifik.