Sabtu, 27 Mei 2017

Memetik Harapan

Engkau yang bertambah usiamu hari ini
Tetap ingat, ada sinar di dalam harapan dirimu
Tetapi perlu diingat pula, ada kesempatan yang kian berkurang
Usiamu kini bertambah, engkau tidak seperti semalam, kemarin, atau beberapa waktu lalu
Anggap yang lalu jadi sebuah pelajaran, dan cerita kala diam mu mengingat kebelakang
****
Engkau harus mengerti, ada banyak orang menanti kebaikanmu, meski engkau tak menyadari
Engkau harus tahu....
ada orang tua yang selalu berdoa dibalik sujudnya
Dan juga orang-orang yang  mencintaimu secara diam-diam
 yang selau menemani harimu dan menanti ceritamu
Meskimu itu hanya sekedar sapaan
****
Kini, nantik, esok, atau lusa engkau harus berubah,
Langkahmu tidak senada dengan yang lalu
Pijakmu harus semakin kuat
Kerena angin akan semakin kuat menerpa
Bahumu akan semakin kuat memikul
Dan keluhmu akan semakin terdengar nyaring
Jangan biarkan semangatmu luruh termakan keadaan
Buktikan engkau lah sang ratu
****
Kini engkau telah bertambah
Tidak ada alasan  untuk tidak menjadi kuat apalagi hebat
Buktikan engkau mampu menarik sinar senja
Yang di dekapan malam(ketakutan)
Untuk menyinari dinding2 kamarmu
Angar senyumu tetap terlihat
****
Sudah lupakan sesuatu yang menghantui pikiramu
Jadikan dia teman agar engkau berdamai dengan dirimu
Hingga kelak engkau akan tersenyum melihat dirimu sekarang dan yang lalu
****

Jalan Semu

Tak ku mengerti berapa banyak waktu yang harus ku habiskan
Untuk sekedar mengatakan aku melakukan
****
Ada kalanya melihat hanya sebatas sinar putih yang kian menghitam
Mungkin saat itu, hayalku sedang bekerja
****
Melihat sebuah jalan, ditengah harapan maha membosankan
Sungguh sangat tak bersahabat
Untuk mengatakan "aku menyukainya"
Melihat Jalan itu  yang menampilkan pandangan serupa,
Mungkin berpesan agar angan ku terus bekerja
Mengapa waktu itu, ku tak memilih gelap untuk sekedar mencari jalan terang
Kini sebuah asa dalam kesendrian yang mengharapkan belaian kasih sayang dari seseorang
****
Kasih itu begitu mahal untuk sekedar di harapakan
Meski ku sangat naif untuk sekedar berandai
Sinar bintang hanya di ciptakan untukku
Dan kusus menyinariku
****
Dulu kata andai hanya sebatas mitos yang tak kunjung terselesaikan
Kini kata andai itu sulit untuk sekedar disentuh
Merintih dan berdoa, dimanakah ku berada
Sekedar meminta berilah sebuah cinta
Agar ku bisa beradai dalam terang
Yang kelak ku akan berbahagia
Meski kata bahagia tak begitu menenangkan (****)
#catatan harian