Jumat, 07 November 2014

JIWA KADER HARAPAN
Oleh : yofiendi indah indainanto
“Saat matahari malu-malu menampakan dirinya kepada dunia, pada saat itu pula dunia sedang terlelap dalam pangkuan gelap bersamanya. Sadar akan hal itu sosok hewan yang muncul dengan nyanyian indah seakan-akan mengajak kita untuk menikmati setiap nada yang dinyanyikannya.”
Manusia tidak bisa dilepaskan pada kehendak dan kemauan pada hati dan dirinya. Namun ketika panggilan akan tanggung jawab menghilangkan kehendak dan kenyamanan pada dirinya, disinilah profesionalitas di tujukan. Setiap orang ketika bisa menghilangkan rasa nyaman pada dirinya maka dia berani menantang  dirinya untuk melakukan yang tidak disenangi pada dirinya. Jika ini telah terjadi pada diri kita maka yang dinamakan sakit hati dan malals akan dengan sendirinya mengundurkan diri pada diri kita dan membiarkan rasa inggin mencoba itu tumbuh pada diri kita.
Manusia sebagai mahluk sosial tentu tidak bisa hidup sendiri, perlunya orang yang bisa membuat semangat itu tumbuh pada diri kita. semangat akan mental yes pada kita, benar dikatakan bahwa kita hidup karena orang lain, dan orang lain hidup karena kita. namun jika orang yang kita tuju tidak seperti yang diharapkan maka akan timbul namanya sakit hati dan munculnya rasa malas pada apa yang akan kita lakukan. Pada saat seperti ini, ada dua pilihan apakah kita akan mengerjakan sendirian?, atau apakah kita tidak mengerjakan sama sekali?. Dari dua pertanyaan tersebut disini lah letak kedewasaan kita.
Sebagai seorang kader PK IMM FISIP, dibutukan kedewasaan hati untuk menerima keadaan, berjuang ketika semua orang sedang terlelap dalam sendi kenyamananya. Kader IMM FISIP harus siap menghadapi kerasnya kehidupan baik kehidupan kampus maupun kehidupan dunia yang nyata. Karena kita diciptakan untuk itu, diciptakan sebagai agen perubahan yang menanamkan perinsip pekerja keras. Tidak dibutukan kader yang hanya menapakan diri kemudian menghilang di telan waktu, tidak dibutuhkan kader yang hanya mementingkan orang lain ketika kepentingan dalam tanggung jawabnya terbengkalai.
Ingat dalam jiwa kader perlunya ditanamkan bahwa kita hidup tidak bisa berdiri sendiri, kita adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, jika salah satunya dipisahkan maka lainya akan merasa kehilangan. Dalam hal ini perlunya kerjasama antar sesama, dan pengertian dari kedua belah pihak sesama kader. Memang setiap kader yang satu berbeda dengan kader yang lain, dengan perbedaan tersebut harusnya kita bisa memanfatkanya bukan menjadikan beban pada diri kita.
Tingkah laku kader memang bermacam-macam tingkahnya, dari yang kekanak-kanakan, emosional, lemah-lembut, gampang merajuk, acuh tak acuh, hingga tak peduli sama sekali. Hal ini memang tidak bisa dipisahkan dalam diri kita. perasaan ingin menonjolkan diri tidak bisa dilepaskan karena itu alamiah seorang individu. Ketika sikap itu semua tumbuh dalam diri kita mencoba untuk profesional itu sangat penting, dan yang paling penting mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab kita. jika jiwa kader telah memiliki jiwa profesional dan kedewasaan hati dan pikiran maka semua sifat keburukan dengan sendirinya akan menghilang.
Teringat ketika perinsip hidup ulat bulu yang berubah menjadi kupu-kupu. Berawal dari sesuatu binatang yang lucu tetapi menjadi hama bagi sebagian orang dan efek yang ditimbulkan dari bulunya bisa membuat orang merasa gatal, yang kemudian berubah menjadi kepompong dalam beberapa waktu dan akirnya dengan keindahan yang mempesona setiap insan terlukis indah dalam tubuhnya yaitu kupu-kupu. Tidak salah kita buruk sekarang tetapi dengan catatan kita mau merubah diri kita dari yang awalnya dibenci orang, berubah dan mengintrospeksi diri dimana letak kesalah kita, kemudian berubah menjadi sosok orang yang sangat dicintai orang dan dirindukan orang lain seperti perjalanan kepompong.
Singkat cerita lahirkan lah sikap kepedulian dan saling pengertian antar sesama, jika kita memiliki pondasi yang kuat maka dengan usaha kita bisa menggapai apa yang menjadi mimpi kita. selalu ingat dalam diri kita almamater merah adalah sebuah amanah butuh perjuangan untuk mendapatkanya. Satukan niat, keinginan, dan semangat yakinkan hati maka semua itu akan dengan mudah mendapatkan kebaikan pada masa depan dan yang paling penting semuanya akan indah pada waktunya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar